Indonesia kembali diterpa lonjakan kasus COVID-19 terkait merebaknya varian Omicron. Meski diketahui menimbulkan gejala relatif lebih ringan dibanding varian Corona lainnya, sejumlah pihak menegaskan varian Omicron tetap bisa menimbulkan perburukan gejala dan risiko kematian, khususnya pada lansia dan pengidap komorbid.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan, dari 27 pasien COVID-19 yang mengalami gejala berat atau sedang, 59 persen di antaranya memiliki riwayat penyakit komorbid. Sedangkan 30 persen di antaranya adalah kelompok lansia.
Ia menambahkan, 63 persen dari pasien bergejala sedang-berat tersebut belum menerima vaksin COVID-19 dosis lengkap sebagai ‘penangkalnya’. Luhut menegaskan, kondisi inilah yang menyebabkan seseorang amat rentan terjangkit virus Corona varian Omicron.
“63 persen belum vaksin lengkap. Jadi Anda yang belum divaksin, Anda menjadi sasaran cukup hebat dari Omicron ini. Jadi kalau terjadi sama saudara-saudara yang tidak patuh pada ini, saya pikir Anda harus bertanggung jawab pada diri sendiri,” bebernya dalam konferensi pers virtual terkait Hasil Ratas Evaluasi PPKM, Senin (31/1/2022).
“Selain itu sebagian besar kematian disebabkan oleh penyakit bawaan atau komorbid atau lansia dan juga yang belum divaksin lengkap,” pungkasnya.